Switching power supply, seperti dalam skema, dengan keluaran tegangan 12 volt,  maksimal 10 ampere. Rangkaian powe suply ini menggunakan transistor regulator dengan op-amp yang berfungsi sebagai komparator dalam rangkaian umpan balik yang sangat sederhana, berbeda dengan rangkaian switing power suply jaman sekarang yang menggunakan PWM kontrol.


Dengan mengacu pada skema, R1, R2, R3, Q2, R8, R9, C5 dan Q4 mengatur batas arus sekitar 10 amp. Seperti yang anda lihat, rancangan ini sangat mirip dengan catu daya linear, kecuali ada penambahan L1, D1 dan U1 yang berfungsi sebagai komparator. Frekuensi switching unit ini bervariasi dengan arus keluaran yang ditarik oleh beban. Ini adalah fitur undesireable, itulah sebabnya mengapa regulator PWM digunakan saat ini. Dengan regulator PWM, frekuensi switching akan menjadi konstan.  Transistor Darlington  dihubungkan secara paralel untuk ketahanan arus. Sedangkan R4 merupakan variable resistor yang dapat mengatur tegangan keluaran antara 5-15 volt.

Sirkuit yang lebih modern mungkin menggunakan satu IC switching regulator, dari National Semiconductor, Linear Teknologi, Maxim, atau lainnya. Tegangan referensi yang  dicuplik oleh D4 dapat digantikan dengan  LM4040 yang memiliki kestabilan yang sangat baik di atas suhu yang tinggi.
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: